Terbangun di sabtu pagi karena
mendengar suara alarm yang cemburu terhadap hubungan gue dengan tempat tidur
sangatlah menjengkelkan. Terlebih lagi hari ini tidak ada jadwal ngampus pagi,
kutarik selimut dan mencoba kembali untuk memejamkan mata tapi dinginnya pagi
ini mengalahkan rasa ngantuk gue. Lalu aku duduk diatas tempat tidur sambil
mengumpulkan nyawa gue yang masih terlelap. Kupandangi jendela yang samar-samar
terbasahi oleh dinginnya embun pagi tiba-tiba dua ekor burung hinggap tepat di
atas kabel listrik, gue yakin kalau mereka adalah sepasang kekasih ketika gue melihat
tingkah laku mereka yang saling mendekat manja guna menghangatkan tubuh mereka
satu sama lain. Pemandangan yang tidak lazim ini sontak membuat gue terpukul
mungkin karena gue adalah jomblo lapuk termakan usia yang sudah menjadi fosil
buahahaha. Tidak ada yang spesial di hari sabtu bagi semua jomblo di seluruh
dunia ini kecuali meratapi sepasang kekasih yang menjalin cinta dan harus
menelan ludah dalam-dalam. Semenjak gue putus satu tahun yang lalu selalu
terlintas di benak gue semua rasa pahit itu yang membekas menjadi trauma yang
begitu mendalam. Sempat terlintas kekhawatiran gue akan kegantengan gue
memudar, semua spesies cewe di muka bumi ini musnah dan tidak bisa diperbaharui
lagi atau disangka homo (yang merasa homo jangan ngarep deh!) jiahahaha. Waktu
pagi ini benar-benar singkat mungkin karena banyak kerjaan yang musti gue
kerjakaan seperti beres-beres kosan, nyuci baju, nyuci piring, menanak nasi dan
diakhiri oleh sarapan pagi setelah sarapan gue langsung mandi bersiap-siap
pergi ke kampus.
 
 Ketika
gue berada di parkiran belakang kampus, terlihat sesosok wanita yang begitu
familiar bahkan pernah menjalin hubungan dengan gue sedang merayu seorang pria
yang tak lain adalah teman gue, mungkin di era modern ini sebagian cewe telah
bermutasi seperti zombie-zombie di
film resident evil afterlife yang
memburu pria-pria tanpa harus menjaga image,
mereka seperti memberi tanda pada sang target dengan mengikuti kemanapun dia
pergi dengan memberikan isyarat bahwa tidak boleh ada cewe lain yang berhak
dapetin dia. Pernah waktu itu gue dan temen-temen kuliah gue sedang ngerayaiin team
footsal kelas gue yang berhasil menembus semi final dengan bermalam di
Pangandaran. Di penginapan kami hanya menyewa dua kamar yang dibagi menjadi
kamar pria dan wanita yang letaknya saling bersebelahan. Malam harinya ketika
kami sedang menonton tv tiba-tiba cewe itu datang ke kamar para cowo dan
langsung mendekati temen gue, awalnya sih respons gue biasa-biasa saja mungkin
dia hanya ingin main sebentar tapi gue mengerenyit ketika melihat jam sudah
menunjukan pukul sebelas malam dia masih menapakan kaki di kamar para cowo dan
emosi gue semakin menjadi-jadi ketika cewe itu memilih untuk tidur berdua
dengan temen gue. Sungguh ironis mata gue melihat pemandangan ini, baru pertama
kali gue melihat cewe seperti ini gue hanya bisa mengusap dada, menghela napas
dan menelan ludah dalam-dalam melihat siapa mantan gue yang sebenarnya.
Keesokan harinya gue buka twitter dan
tidak sengaja membaca status dia yang bertuliskan tidur yang indah, ya Allah ambil saja nyawaku bukannya dia
menyadari kesalahannya malah kesenengan ngupdate status kaya gitu (lebay maklum keseringan baca novel
Raditya Dika xixixixi). Gue sadar dia bukan yang terbaik dan tidak
henti-hentinya gue mengucapkan rasa syukur bahwa gue udah putus sama dia, namun
terlintas sebuah penyesalan yang membekas tapi sudahlah biarlah aib ini
terhapus dengan sendirinya. Pelajaran reading
gue lahap selama dua jam dengan sistem belajar Mr. R#### yang membosankan
sontak membuat gue ngantuk selama pelajaran berlangsung. Selepas pelajaran reading gue memutuskan untuk melepas
jenuh dengan jalan-jalan mengelilingi kampus. Tepat di depan Gedung Mandala
terdapat tempat yang disediakan untuk nongkrong lalu gue duduk sambil menikmati
sore hari, enaknya sih sambil minum kopi ditemanin makanan ringan berhubung gue
ga bawa uang gue hanya bisa melotot sambil ngacay hahaha. Tiba-tiba gue
mendengar suara cengengesan pandangan gue langsung tertuju pada tiga orang yang
lagi ngerumpi yang satu cewe yang satu cowo berarti yang satunya lagi. . . . .
. se  se se sedannn ekh setaaaaaan
gkgkgkgk lebih tepatnya lagi cowo yang berbentuk setan.
Ketika
gue berada di parkiran belakang kampus, terlihat sesosok wanita yang begitu
familiar bahkan pernah menjalin hubungan dengan gue sedang merayu seorang pria
yang tak lain adalah teman gue, mungkin di era modern ini sebagian cewe telah
bermutasi seperti zombie-zombie di
film resident evil afterlife yang
memburu pria-pria tanpa harus menjaga image,
mereka seperti memberi tanda pada sang target dengan mengikuti kemanapun dia
pergi dengan memberikan isyarat bahwa tidak boleh ada cewe lain yang berhak
dapetin dia. Pernah waktu itu gue dan temen-temen kuliah gue sedang ngerayaiin team
footsal kelas gue yang berhasil menembus semi final dengan bermalam di
Pangandaran. Di penginapan kami hanya menyewa dua kamar yang dibagi menjadi
kamar pria dan wanita yang letaknya saling bersebelahan. Malam harinya ketika
kami sedang menonton tv tiba-tiba cewe itu datang ke kamar para cowo dan
langsung mendekati temen gue, awalnya sih respons gue biasa-biasa saja mungkin
dia hanya ingin main sebentar tapi gue mengerenyit ketika melihat jam sudah
menunjukan pukul sebelas malam dia masih menapakan kaki di kamar para cowo dan
emosi gue semakin menjadi-jadi ketika cewe itu memilih untuk tidur berdua
dengan temen gue. Sungguh ironis mata gue melihat pemandangan ini, baru pertama
kali gue melihat cewe seperti ini gue hanya bisa mengusap dada, menghela napas
dan menelan ludah dalam-dalam melihat siapa mantan gue yang sebenarnya.
Keesokan harinya gue buka twitter dan
tidak sengaja membaca status dia yang bertuliskan tidur yang indah, ya Allah ambil saja nyawaku bukannya dia
menyadari kesalahannya malah kesenengan ngupdate status kaya gitu (lebay maklum keseringan baca novel
Raditya Dika xixixixi). Gue sadar dia bukan yang terbaik dan tidak
henti-hentinya gue mengucapkan rasa syukur bahwa gue udah putus sama dia, namun
terlintas sebuah penyesalan yang membekas tapi sudahlah biarlah aib ini
terhapus dengan sendirinya. Pelajaran reading
gue lahap selama dua jam dengan sistem belajar Mr. R#### yang membosankan
sontak membuat gue ngantuk selama pelajaran berlangsung. Selepas pelajaran reading gue memutuskan untuk melepas
jenuh dengan jalan-jalan mengelilingi kampus. Tepat di depan Gedung Mandala
terdapat tempat yang disediakan untuk nongkrong lalu gue duduk sambil menikmati
sore hari, enaknya sih sambil minum kopi ditemanin makanan ringan berhubung gue
ga bawa uang gue hanya bisa melotot sambil ngacay hahaha. Tiba-tiba gue
mendengar suara cengengesan pandangan gue langsung tertuju pada tiga orang yang
lagi ngerumpi yang satu cewe yang satu cowo berarti yang satunya lagi. . . . .
. se  se se sedannn ekh setaaaaaan
gkgkgkgk lebih tepatnya lagi cowo yang berbentuk setan. 
“Gimana
donk cewe gue hamil, dan gue ga mau bertanggung jawab.” Kata salah satu
cowo(1).
 “ ya udah kabur aja, ganti no hp dan jangan
pernah nongol di hadapan cewe itu lagi.” kata si cowo(2).
 “bener tuh lagian kan dia ga tau rumah kamu
dimana, udah putusin dia aja, suruh dia gugurin kandungannya!” kata si cewe.
“udah
gue udah putusin dia kok gue juga bilang gue mau tanggung jawab tapi gue
gabakalan anggap dan menafkahi loe.” Kata si cowo(1) . percakapan itu terdengar
sayup-sayup oleh telinga gue, bukannya refreshing
gue malah kebawa emosi sejadi-jadinya mendengar percakapan yang biadap itu. What the fu#k is up with this? Perkataan
itu terlontar di mulut gue dengan refleks.
Gue kebelet pengen ngejotos hidung mereka bertiga terlebih lagi melihat cewe
itu yang bukannya merasa empati terhadap sesama cewe yang tertindas tapi malah
ngedukung cowo itu. Benar-benar cewe sudah bermutasi menjadi cannibal pemakan
sesama genre. Gahabis pikir kenapa cewe-cewe sekarang lebih gampang terebut
kehormatannya dan justru mereka malah mengumbar aurat mereka seolah-olah mereka
sengaja memancing pria untuk berubah menjadi mahluk beringas. Bisa kita
bayangkan apabila kita salah memilih spesies cewe kita akan terhipnotis oleh kedok-kedok
palsu mengagumi mereka tanpa tau siapa mereka yang sebenarnya.
Hari
ini gue dapat pelajaran yang berharga bahwa sebagian cewe sudah bermutasi jauh
dari spesiesnya. Gue rasa ga ada salahnya menjadi jomblo mengingat kita harus
memilih pasangan yang benar-benar tepat, jadi teringat salah satu topik
pelajaran reading yang bertema have I
found Ms.right? ketika itu dosen kami Mr. R#### berpesan dalam bahasa
inggris remember guys choosing ur partner
is a decision that requires very careful thought, you and ur partner should be
compatible, ask ur self is my partner a person with whom I can share my
innermost. Jomblo adalah kebebasan dan gue suka kebebasan.
 


 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 Postingan
Postingan
 
 
8 komentar:
ebuset dah tuh cewe2 kenapa parah gitu....
ga semua cewe kayak gitu. jangan sampe mengeneralisasikan ya. masih ada kok stok cewe baik2 di dunia ini #uhuk
hahaha, iya percaya ko, masih banyak cw2 yg baik di dunia ini :D,
gue cewe baikkk XD
kirain cw yg bolong d punggung.a hhe kidding XD
Itu cewe yang ngebela karena mreka sohiban...
Hal kayak gitu sbenernya dah biasa..
Yang perlu dibenahi ya diri kita msng2... Hehehee :)
untungnya gue cowok.. *lalu pergi*
enak aja emangnya sundel bolong errrr......-_-
aihhh..siapa tuh ka? saatnya harus bilang woow.. woow banget.. ebusett.. si R atau si A ka???
Posting Komentar