SpongeBob SquarePants

Hampir Tewas Mengenaskan Akibat Dari Antusiasme Tahun Baruan.



               Tahun baru tinggal beberapa hari lagi, antusiasme masyarakat untuk menyambut pergantian tahun baru semakin memuncak dan klimaksnya jatuh pada hari Sabtu tanggal 31 Desember lalu. Sebenarnya gw sendiri tidak ada rencana untuk menghabiskan pergantian tahun baru ke suatu tempat atau kumpul bareng temen-temen. Menikmati malam pergantian tahun baru? Yang ada malah terjebak macet dan tersiksa berjam-jam mendingan juga tidur di rumah adem ayem. (cuih bilang aja ga punya pacar buat tahun baruan buahaha). Ketika pulang kuliah tiba-tiba hp gw bunyi pas gw liat dari nyokap, tumben telepon biasanya juga cuek bebek (ihik ihiks rintihan anak kosan ahahahaha) ternyata nyokap gw ngajak liburan ke Yogya, dipikir-pikir lagi sih mending ikut lumayan dapat gratisan jajan plus souvenir hihihi.

            Untuk menyiasati kemacetan pagi-pagi sekali kami berangkat pada hari jum’at 30 Desember, ternyata itu sedikit ampuh dan kami pun sampai di Wates pukul 16.00 WIB. Disepanjang jalan sudah terlihat antusiasme masyarakat dalam menyambut tahun baru seperti pernak-pernik yang banyak dijual dipinggiran jalan mulai dari terompet, topi tahun baru, dll. Tidak lama berselang gw mulai berseri-seri ketika membaca SUGENG RAWUH WONTEN YOGYAKARTA. Horeee akhirnya sampai juga di Yogyakarta (lebay). Pukul 19.00 WIB kami bergegas mencari penginapan tapi tidak satupun ada yang kosong ( maklum mungkin lagi ramai tahun baruan ) dengan penuh kekecewaan akhirnya kami pun mencari penginapan di daerah Magelang dan check in di penginapan tepat di depan candi mendut.
            Keesokan harinya bencana dimulai ketika kami ingin menikmati malam pergantian tahun baru di Malioboro. Firasat gw sudah tidak karuan ketika setengah jalan menuju Malioboro kami terperangkap macet. Setibanya di Malioboro semua jalan di blokir bagi semua kendaraan kecuali pejalan kaki. Kami pun bergegas take a walk disekitar  kawasan Malioboro pada pukul 20.00 WIB. Melihat antusiasme masyarakat yang membawa terompet lengkap dengan topinya membuat semangat gw terbakar dan tidak sabar ingin segera menatap kembang api oh God why this clock never seems so alive? Kata-kata itulah yang ada di benak gw. Tujuan gw adalah bergegas ke alun-alun dimana semua perayaan tahun baru berpusat di sana. Insting seorang wanita untuk belanja melekat di sosok seorang ibu yang menghambat tujuanku hingga akhirnya kami berpisah demi tujuan masing-masing.
Kami bergegas ke alun-alun. sesampainya disana ade gw merengek-rengek ingin melihat keraton hingga gw dan kaka gw terpaksa kesana. Awalnya sih kerumunan orang masih diambang kewajaran tetapi itu berubah 180 derajat ketika kami hendak kembali ke alun-alun saking banyaknya kerumunan orang kami terjebak dalam dua kubu kerumunan, kubu pertama  menuju ke Keraton dan berlawanan dengan kubu kedua yang menuju alun-alun sehingga kami terhimpit oleh wong-wong gemblung yang berbeda arah tujuan. Panas mulai menjulur disekujur tubuh ditambah sesak hingga sulit bernapas seperti hypoxia ketika kita berada di dataraan tinggi, lama-kelamaan semua orang berubah menjadi anarki frontal dengan menyeggol-nyenggol orang disekitarnya dan memaksa ingin keluar. Gw mulai cemas melihat ade gw yang kelihatan pucat tersenggol-senggol kerumunan orang, mustahil menyelamatkan ade gw melihat diri gw sendiri menderita tidak berdaya ( lebay mood on ). Ketika gw mau menerobos tiba-tiba dua orang mendesak gw hingga terjatuh dan terinjek-injek hampir mati huh untungnya masih bisa bangkit kembali tapi wusaaah mana ade gw? Hingga kami pun terpisah, timbul perasaan bersalah semoga saja kaka gw bisa menjaga ade gw. Banyak anak-anak dan ibu-ibu yang pingsan akibat sesak napas dan membuat gw semakin khawatir akan kaka gw dan ade gw. Duh kapan sampainya ke alun-alun mengingat 5 meter pun harus berpuluh-puluh menit gw tempuh. Sambil terus melangkah tiba-tiba gw inget guru ngaji gw yang ngomong “semua manusia akan dikumpulkan di padang Mahsyar pada waktu penimbangan amal perbuatan kita”. bagai mana nanti di padang Mahsyar semua manusia mulai dari Nabi Adam sampai generasi terakhir dikumpulkan? disini juga sudah kewalahan. Sambil memikirkan keadaan ade gw tiba-tiba inget kenapa ga dari tadi di-sms, gw keluarin hp teeeet batre habis araaaagh gw lupa dari kamaren hp gw belum di charge gimana bisa tau mereka dimana araaaagh sungguh lengkap penderitaan gw (pengen mewek mamah ahahaha parakh).
 It’s not over tiba-tiba logika gw jalan oh ya keparkiran saja nunggu di mobil ntar juga mereka datang hihihi asik tapi gimana bisa kesana? Oh ya semua orang pasti akan terperangah melihat kembang api disitu gw bisa mendesak keluar. Waktu menunjukan pukul 24.00 tapi ko masih belum ya? Sabar-sabar kata Raditya Dika juga orang yang sabar kan pantatnya lebar buahaha, tidak lama berselang teeeeet duar duar duar wuih keren, tiupan terompet pun memberikan sinyal untuk segera bergegas keluar kerumunan dan akhirnya rencanaku berhasil gw lari pontang-panting senang bisa menghirup udara segar. Gw bersyukur banget tuhan menciptakan gw dengan kondisi fisik yang super slim sehingga gw bisa mendesak keluar dari kerumunan. Ternyata dari tadi mereka cemas menunggu gw sungguh terharu ketika ade gw tersenyum melihat baju gw kotor dan basah karena keringat. Hampir tewas mengenaskan akibat dari antusiasme masyarakat membuat gw trauma merayakan tahun baru.    
           
           
           
              

4 komentar:

Annisas mengatakan...

ya Allah, syukurlah aa masih dikasih kesempatan hidup sampe sekarang. Lainkali kalo mau taunbaruan bawa bodyguard :D

Now You Know! mengatakan...

hahaha ea bersyukur banget, ogah lakh ngerayain tahun baruan lagi. ,

Irra W Hasibuan mengatakan...

serem bgt keinjek2 gitu -__-
taun baru uda lama lewat, kenapa diceritain di maret . dan ngenesnya gue baca di Mei -__-

Now You Know! mengatakan...

berhubung dulu belum suka ngeblog dan sekarang baru gue posting sebagai promosi blog hhe sorry :D

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini