SpongeBob SquarePants

Kelas Pelarian. . . . . . . . . . .





            Kabut menyelimuti bangunan tua yang terhempas oleh embun dan dinginnya pagi, secercah cahaya mulai menembus dinding kabut yang tebal dan sejauh mata memandang hanyalah hamparan sawah. Suara kaki mengayuh, deru mesin kendaraan dan langkah kaki mulai mengusik ketenangan di pagi itu. Semua orang tampak bersemangat berangkat kesekolah di pagi itu. Akupun tiba di gerbang yang bertuliskan “SELAMAT DATANG DI SMA NEGERI 1 BANJARSARI” seperti biasanya guru piket menyambut kami dan memeriksa kami satu persatu dimulai dari kelengkapan atribut sekolah, kerapihan baju dan kerapihan rambut. Tidak jarang banyak siswa yang terkena hukuman karena dianggap kurang memenuhi syarat dan tata tertib sekolah seperti di suruh push up, jalan bebek sampai bersih-bersih halaman menjadi pamandangan yang lazim setiap paginya. Hari ini adalah hari selasa pelajaran Bahasa Sunda pun sudah dua jam beralalu hingga datang sesosok guru berkumis tebal memakai baju olah raga namanya Pa Asep.

Seperti Alien . . . . . . . . . .


            Hari itu adalah hari pertama Aku masuk sekolah setelah liburan semester yang cukup membosankan. Aku merasa belum terbiasa dengan keadaan di Sekolah baruku. Maklum saja, Aku murid pindahan dari sekolah lain mungkin karena itu  mereka menatap tajam kearahku seperti terik matahari yang menyengat ragaku dan menyilaukan pandanganku sehingga aku tertunduk malu ketika diantarkan oleh salah satu guru menuju kelas baruku.  Suara ketukan pintu membuat aku tersadar bahwa aku sudah tepat berada di depan pintu kelas.
            “Assalumu’alaikum, anak-anak kita kedatangan murid baru.” Sahut guru yang mengantarku tadi.  “Ayo de silahkan perkenalkan diri.”
            Semua sorot mata terfokus pada suatu titik tepat dimana aku berdiri di depan kelas dibandingkan melihat papan tulis yang berisikan materi pelajaran sosiologi. Sambil tertunduk malu Aku terpaksa memperkenalkan diriku pada mereka.”

Behind The Rotating of Electrical Blackout


               Since the monetary crisis in 1998 electrical requirement in Indonesia is increas. high economic growth is one of the factor Indonesia get the problem in electrical requirement. Even though PLN contribute the power of electrical resources but it can’t counterbalance the requirement. It causes PLN decide to arrange the rotating of electrical blackout program. But i wonder why does it happen in the country that rich in natural resources?
Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini