.jpg) Kabut
menyelimuti bangunan tua yang terhempas oleh embun dan dinginnya pagi, secercah
cahaya mulai menembus dinding kabut yang tebal dan sejauh mata memandang hanyalah
hamparan sawah. Suara kaki mengayuh, deru mesin kendaraan dan langkah kaki
mulai mengusik ketenangan di pagi itu. Semua orang tampak bersemangat berangkat
kesekolah di pagi itu. Akupun tiba di gerbang yang bertuliskan “SELAMAT DATANG
DI SMA NEGERI 1 BANJARSARI” seperti biasanya guru piket menyambut kami dan
memeriksa kami satu persatu dimulai dari kelengkapan atribut sekolah, kerapihan
baju dan kerapihan rambut. Tidak jarang banyak siswa yang terkena hukuman
karena dianggap kurang memenuhi syarat dan tata tertib sekolah seperti di suruh
push up, jalan bebek sampai
bersih-bersih halaman menjadi pamandangan yang lazim setiap paginya. Hari ini
adalah hari selasa pelajaran Bahasa Sunda pun sudah dua jam beralalu hingga
datang sesosok guru berkumis tebal memakai baju olah raga namanya Pa Asep.
            Kabut
menyelimuti bangunan tua yang terhempas oleh embun dan dinginnya pagi, secercah
cahaya mulai menembus dinding kabut yang tebal dan sejauh mata memandang hanyalah
hamparan sawah. Suara kaki mengayuh, deru mesin kendaraan dan langkah kaki
mulai mengusik ketenangan di pagi itu. Semua orang tampak bersemangat berangkat
kesekolah di pagi itu. Akupun tiba di gerbang yang bertuliskan “SELAMAT DATANG
DI SMA NEGERI 1 BANJARSARI” seperti biasanya guru piket menyambut kami dan
memeriksa kami satu persatu dimulai dari kelengkapan atribut sekolah, kerapihan
baju dan kerapihan rambut. Tidak jarang banyak siswa yang terkena hukuman
karena dianggap kurang memenuhi syarat dan tata tertib sekolah seperti di suruh
push up, jalan bebek sampai
bersih-bersih halaman menjadi pamandangan yang lazim setiap paginya. Hari ini
adalah hari selasa pelajaran Bahasa Sunda pun sudah dua jam beralalu hingga
datang sesosok guru berkumis tebal memakai baju olah raga namanya Pa Asep.Kelas Pelarian. . . . . . . . . . .
Diposting oleh
Now You Know!
on Kamis, 02 Februari 2012
 /
          Comments: (4)
          
.jpg) Kabut
menyelimuti bangunan tua yang terhempas oleh embun dan dinginnya pagi, secercah
cahaya mulai menembus dinding kabut yang tebal dan sejauh mata memandang hanyalah
hamparan sawah. Suara kaki mengayuh, deru mesin kendaraan dan langkah kaki
mulai mengusik ketenangan di pagi itu. Semua orang tampak bersemangat berangkat
kesekolah di pagi itu. Akupun tiba di gerbang yang bertuliskan “SELAMAT DATANG
DI SMA NEGERI 1 BANJARSARI” seperti biasanya guru piket menyambut kami dan
memeriksa kami satu persatu dimulai dari kelengkapan atribut sekolah, kerapihan
baju dan kerapihan rambut. Tidak jarang banyak siswa yang terkena hukuman
karena dianggap kurang memenuhi syarat dan tata tertib sekolah seperti di suruh
push up, jalan bebek sampai
bersih-bersih halaman menjadi pamandangan yang lazim setiap paginya. Hari ini
adalah hari selasa pelajaran Bahasa Sunda pun sudah dua jam beralalu hingga
datang sesosok guru berkumis tebal memakai baju olah raga namanya Pa Asep.
            Kabut
menyelimuti bangunan tua yang terhempas oleh embun dan dinginnya pagi, secercah
cahaya mulai menembus dinding kabut yang tebal dan sejauh mata memandang hanyalah
hamparan sawah. Suara kaki mengayuh, deru mesin kendaraan dan langkah kaki
mulai mengusik ketenangan di pagi itu. Semua orang tampak bersemangat berangkat
kesekolah di pagi itu. Akupun tiba di gerbang yang bertuliskan “SELAMAT DATANG
DI SMA NEGERI 1 BANJARSARI” seperti biasanya guru piket menyambut kami dan
memeriksa kami satu persatu dimulai dari kelengkapan atribut sekolah, kerapihan
baju dan kerapihan rambut. Tidak jarang banyak siswa yang terkena hukuman
karena dianggap kurang memenuhi syarat dan tata tertib sekolah seperti di suruh
push up, jalan bebek sampai
bersih-bersih halaman menjadi pamandangan yang lazim setiap paginya. Hari ini
adalah hari selasa pelajaran Bahasa Sunda pun sudah dua jam beralalu hingga
datang sesosok guru berkumis tebal memakai baju olah raga namanya Pa Asep.Seperti Alien . . . . . . . . . .
Diposting oleh
Now You Know!
 /
          Comments: (0)
          
 Hari
itu adalah hari pertama Aku masuk sekolah setelah liburan semester yang cukup
membosankan. Aku merasa belum terbiasa dengan keadaan di Sekolah baruku. Maklum
saja, Aku murid pindahan dari sekolah lain mungkin karena itu  mereka menatap tajam kearahku seperti terik
matahari yang menyengat ragaku dan menyilaukan pandanganku sehingga aku
tertunduk malu ketika diantarkan oleh salah satu guru menuju kelas baruku.  Suara ketukan pintu membuat aku tersadar
bahwa aku sudah tepat berada di depan pintu kelas.
            Hari
itu adalah hari pertama Aku masuk sekolah setelah liburan semester yang cukup
membosankan. Aku merasa belum terbiasa dengan keadaan di Sekolah baruku. Maklum
saja, Aku murid pindahan dari sekolah lain mungkin karena itu  mereka menatap tajam kearahku seperti terik
matahari yang menyengat ragaku dan menyilaukan pandanganku sehingga aku
tertunduk malu ketika diantarkan oleh salah satu guru menuju kelas baruku.  Suara ketukan pintu membuat aku tersadar
bahwa aku sudah tepat berada di depan pintu kelas.
            “Assalumu’alaikum, anak-anak kita
kedatangan murid baru.” Sahut guru yang mengantarku tadi.  “Ayo de silahkan perkenalkan diri.”
            Semua sorot mata terfokus pada suatu
titik tepat dimana aku berdiri di depan kelas dibandingkan melihat papan tulis
yang berisikan materi pelajaran sosiologi. Sambil tertunduk malu Aku terpaksa
memperkenalkan diriku pada mereka.”
Behind The Rotating of Electrical Blackout
Diposting oleh
Now You Know!
on Rabu, 01 Februari 2012
 /
          Comments: (2)
          
 Since the monetary
crisis in 1998 electrical requirement in Indonesia is increas. high economic
growth is one of the factor Indonesia get the problem in electrical
requirement. Even though PLN contribute the power of electrical resources but
it can’t counterbalance the requirement. It causes PLN decide to arrange the
rotating of electrical blackout program. But i wonder why does it happen in the
country that rich in natural resources?
               Since the monetary
crisis in 1998 electrical requirement in Indonesia is increas. high economic
growth is one of the factor Indonesia get the problem in electrical
requirement. Even though PLN contribute the power of electrical resources but
it can’t counterbalance the requirement. It causes PLN decide to arrange the
rotating of electrical blackout program. But i wonder why does it happen in the
country that rich in natural resources?
Diberdayakan oleh Blogger.
 


 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 Postingan
Postingan
 
